(Luk. 17:20-21)
”Ketika ditanya oleh orang-orang Farisi kapan Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, ’Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.”
Demikianlah penegasan Yesus kepada orang-orang Farisi berkait dengan kedatangan Kerajaan Allah. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Beberapa orang Farisi bertanya kepada Yesus kapan Allah datang untuk memerintah. Yesus menjawab, ’Pemerintahan Allah tidak mulai dengan tanda-tanda yang dapat dilihat orang, sehingga orang dapat berkata, ”Mari lihat, ini dia!” atau, ”Di sana dia!” Sebab Allah sudah mulai memerintah di tengah-tengah kalian.’”
Jelas di sini, Kerajaan Allah tidak bicara soal tempat atau wilayah, melainkan suasana atau atmosfer pemerintahan Allah. Itu jelas tidak perlu menunggu nanti. Sebab Yesus Orang Nazaret merupakan manifestasi dari pemerintahan Allah itu sendiri. Apa yang dilakukan Sang Guru sungguh-sungguh memperlihatkan bagaimana kehendak Allah Bapa diberlakukan dalam diri-Nya sendiri.
Persoalannya, banyak orang pada masa itu, juga masa kini, berpikir bahwa Kerajaan Allah merupakan suatu hal adikodrati. Itu memang tidak salah. Namun, inti dari Kerajaan Allah bagaimana kehendak Allah dinyatakan dalam hidup bermasyarakat. Dan pastinya itu dimulai dari diri sendiri.
Karena itu, menjadi penting bagi kita, orang percaya abad XXI, untuk mendirikan tanda-tanda Kerajaan Allah, yaitu bagaimana kehendak Allah dinyatakan dalam hidup sehari-hari.
Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional