Posted on Tinggalkan komentar

Kecaman Yesus

(Luk. 10:13-16)

”Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Akan tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Siapa saja yang mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan siapa saja yang menolak kamu, ia menolak Aku; dan siapa saja yang menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”

Yesus mengecam beberapa kota Yahudi di Galilea yang sesungguhnya merupakan lokus pelayanan-Nya. Tentang Khorazim kita tidak tahu apa-apa. Mengenai Betsaida, tampaknya di kota itulah Yesus mengadakan mukjizat penggandaan roti. Dan ada banyak kisah mukjizat yang terjadi di Kapernaum.

Memang di situlah persoalannya, adanya mukjizat ternyata tidak berbanding lurus dengan pertobatan. Sehingga sepertinya Sang Guru merasa perlu membandingkan ketiga kota Yahudi tadi dengan Tirus dan Sidon. Dalam pemahaman Yesus, orang-orang di Tirus dan Sidon—seperti Niniwe—akan bertobat jika menyaksikan mukjizat-mukjizat yang diadakan-Nya.

Menarik disimak, berbeda dengan penulis Injil Matius, Lukas mengaitkan kecaman kepada ketiga kota itu dalam konteks pengutusan ketujuh puluh murid. Itu berarti, selama para murid melakukan tugasnya dengan baik, mereka tidak perlu terlalu kecewa ketika pekabaran Injil yang mereka lakukan tidak mendapat tanggapan yang semestinya. Tak perlu juga marah, sebab yang ditolak bukanlah diri mereka sendiri, tetapi Allah yang telah mengutus mereka.

Yoel M. Indrasmoro
Literatur Perkantas Nasional

Bagikan:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *