Deskripsi
Penulis berusaha melakukan pendekatan atas ibadah kekristenan dengan metafora arsitek. Tanggung jawab seorang perancang ibadah dan arsitek memiliki banyak kesamaan. Dan dengan analogi ini diharapkan bisa memberi masukan berarti untuk memikirkan proses merancang ibadah.
Namun demikian, satu prinsip penting yang terus diingatkan dalam buku ini ialah: ”Meskipun kita berupaya untuk merancang ibadah, pada akhirnya Allah adalah Arsitek Utama.”
Ini merupakan pekerjaan yang sangat penting dan tanggung jawab yang amat sakral. Kita memang dipersiapkan untuk membangun ibadah, tetapi sesungguhnya Tuhanlah yang melakukannya melalui kita. Seperti yang dinyatakan dengan tegas dalam Ibrani 3:3:
”Sebab Ia layak mendapat kemuliaan yang lebih besar daripada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati daripada rumah yang dibangunnya.”
Review
Belum ada ulasan.